Menulis latar belakang sebenarnya seru, apalagi kalau kita paham bagaimana memulainya. Latar belakang itu seperti memberi peta bagi pembaca supaya mereka tidak tersesat di perjalanan. Setiap penulisan, baik artikel, proposal bisnis, atau penelitian, membutuhkan latar belakang yang kuat agar pembaca paham mengapa topik itu diangkat.
Nah, di artikel ini kita akan mengupas tuntas cara menulis latar belakang yang santai tapi tetap tajam. Yuk, simak bagaimana MPN (Mustika Pustaka Negeri) memberikan panduan ini. Latar belakang itu akan kita buat santai, tapi tetap berbobot.
Daftar isi
ToggleApa Itu Latar Belakang?
Latar belakang pada dasarnya adalah bagian dari tulisan yang memperkenalkan pembaca pada masalah atau topik yang ingin dibahas. Seperti halnya ketika Anda membuka obrolan dengan teman, Anda pasti memulai dengan cerita kenapa topik itu penting dibahas. Nah, dalam tulisan, latar belakang itu fungsinya sama, memberikan gambaran mengapa topik tersebut relevan dan layak dikupas.
Definisi Latar Belakang
Latar belakang dalam tulisan itu beda-beda tergantung jenis tulisannya. Kalau dalam penelitian akademis, Anda pasti lebih formal dan dalam. Kalau artikel blog, bahasanya lebih santai tapi tetap informatif. Di sini, latar belakang mengarahkan pembaca, memberi mereka dasar yang cukup untuk memahami masalah atau topik yang dibahas.
Contoh Kalimat:
“Penelitian ini bermula dari kesenjangan literasi di berbagai daerah terpencil di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan akses terhadap buku cerita fiksi. Buku cerita fiksi telah dikenal luas sebagai alat yang sangat efektif dalam meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi anak-anak.
Namun, di banyak wilayah pedesaan, akses terhadap buku-buku semacam ini masih sangat terbatas. Sementara itu, perkembangan literasi di daerah perkotaan terus meningkat seiring dengan mudahnya akses terhadap berbagai sumber bacaan.
Kurangnya buku cerita fiksi berkualitas di daerah-daerah terpencil tidak hanya menghambat perkembangan literasi tetapi juga memengaruhi imajinasi dan kreativitas siswa di sana. Oleh karena itu, MPN merasa perlu meneliti bagaimana distribusi buku cerita fiksi dapat diperluas dan bagaimana buku-buku ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan literasi di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.”
Fungsi Latar Belakang
Latar belakang itu bukan sekadar pembuka biasa. Ada beberapa fungsi penting yang tidak bisa dianggap remeh. Dengan latar belakang yang baik, Anda bisa membantu pembaca memahami mengapa topik itu penting, memberi mereka dasar untuk memahami masalah, dan menarik perhatian mereka agar terus membaca.
Memberikan Konteks Dasar
Sama seperti ketika Anda menceritakan sesuatu kepada teman, pasti Anda memberikan sedikit konteks supaya mereka paham. Begitu juga dalam penulisan. Latar belakang berfungsi untuk memberikan pemahaman dasar sebelum masuk ke bagian yang lebih mendalam. Tanpa konteks yang jelas, pembaca mungkin merasa tersesat atau tidak memahami relevansi dari topik yang dibahas.
Contoh Kalimat:
“Selama lima tahun terakhir, berdasarkan survei penerbit buku referensi mustika, ada lonjakan minat terhadap buku cerita fiksi, terutama di kalangan remaja di kota-kota besar. Hal ini menunjukkan adanya kebangkitan literasi di kalangan generasi muda, yang meskipun terpapar oleh teknologi digital, tetap menunjukkan ketertarikan terhadap karya sastra.
Namun, kondisi ini tidak mencerminkan keadaan di daerah-daerah pedesaan. Di wilayah-wilayah tersebut, akses terhadap buku cerita fiksi masih sangat terbatas. Banyak sekolah tidak memiliki perpustakaan yang memadai, sementara toko-toko buku sulit ditemukan.
Bahkan, jika ada, harga buku sering kali tidak terjangkau bagi kebanyakan keluarga. Akibatnya, banyak anak-anak di daerah pedesaan yang tidak dapat mengakses buku cerita fiksi, yang berdampak pada keterampilan literasi mereka yang tertinggal dibandingkan anak-anak di kota-kota besar.”
Menarik Minat Pembaca
Latar belakang juga bertugas menarik minat pembaca. Kalau bagian ini bisa membuat pembaca penasaran, mereka akan terdorong untuk terus membaca. Jadi, latar belakang bukan cuma memberi informasi, tapi juga harus membangun antusiasme pembaca terhadap topik yang diangkat.
Menjelaskan Asal Usul Masalah
Setiap topik atau masalah pasti punya sejarah atau asal usulnya. Menjelaskan bagaimana masalah itu muncul dan berkembang akan memberikan gambaran yang lebih lengkap kepada pembaca. Dengan begitu, mereka akan memahami mengapa topik tersebut layak untuk dibahas lebih lanjut.
Contoh Kalimat:
“Kesenjangan literasi di Indonesia tidak terjadi dalam semalam. Sejak dahulu, ada perbedaan besar antara distribusi buku di daerah perkotaan dan pedesaan.
Meskipun pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki keadaan ini melalui berbagai program, tantangan logistik dan ekonomi tetap menjadi hambatan utama.
Banyak penerbit besar yang lebih memilih mendistribusikan buku-buku mereka di pasar perkotaan, di mana permintaan lebih tinggi dan infrastrukturnya mendukung. Sementara itu, daerah-daerah pedesaan sering kali terabaikan.
Di sisi lain, buku cerita fiksi terbukti memiliki peran penting dalam membangkitkan minat baca di kalangan anak-anak. Namun, tanpa distribusi yang merata, anak-anak di daerah terpencil tidak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang seperti rekan-rekan mereka di perkotaan.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mendalam untuk memahami bagaimana distribusi buku cerita fiksi ini dapat diperluas dan bagaimana solusi yang tepat dapat diimplementasikan.”
Cara Menulis Latar Belakang yang Efektif
Menulis latar belakang tidak harus ribet, asalkan tahu langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk membuat latar belakang yang informatif dan menarik.
Identifikasi Masalah atau Topik Utama
Langkah pertama dalam menulis latar belakang adalah mengidentifikasi masalah utama yang akan dibahas. Masalah ini harus jelas dan relevan dengan topik tulisan. Pastikan masalah yang Anda angkat cukup penting untuk membuat pembaca tertarik dan memahami urgensinya.
Contoh Kalimat:
“Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah kesenjangan akses terhadap buku cerita fiksi di berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun buku cerita fiksi telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan literasi anak-anak, kenyataannya, akses terhadap buku-buku ini masih sangat terbatas di daerah-daerah terpencil.
Banyak sekolah di wilayah-wilayah tersebut tidak memiliki perpustakaan yang memadai, dan distribusi buku oleh penerbit besar lebih terfokus pada pasar perkotaan. Hal ini menimbulkan ketimpangan literasi yang serius antara siswa di daerah perkotaan dan pedesaan.”
Melakukan Riset Awal
Sebelum menulis latar belakang, penting untuk melakukan riset awal guna memahami masalah yang akan diangkat. Riset ini dapat berupa pencarian data, statistik, atau literatur yang mendukung argumen yang Anda buat.
Menyusun Alur Penulisan
Pastikan alur latar belakang yang Anda tulis jelas dan logis. Mulailah dengan gambaran umum tentang masalah, lalu persempit fokus Anda ke topik spesifik. Ini akan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran Anda.
Contoh Kalimat:
“Berdasarkan data dari survei yang dilakukan oleh penerbit buku, lebih dari 70% sekolah di daerah pedesaan tidak memiliki akses terhadap buku cerita fiksi yang berkualitas. Kondisi ini berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah di perkotaan, di mana akses terhadap buku jauh lebih mudah.
Kesenjangan ini menimbulkan masalah serius dalam perkembangan literasi anak-anak di daerah-daerah tersebut, yang cenderung tertinggal dibandingkan anak-anak di kota-kota besar.
Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada upaya memperbaiki distribusi buku cerita fiksi ke daerah-daerah pedesaan sebagai langkah awal untuk mengatasi kesenjangan literasi yang ada.”
Sertakan Data Pendukung
Data yang relevan sangat membantu memperkuat latar belakang Anda. Data ini bisa berupa statistik, hasil penelitian, atau kutipan dari sumber yang terpercaya.
Contoh Kalimat:
“Menurut data dari penerbit buku, hanya sekitar 40% anak-anak di daerah perkotaan yang memiliki akses rutin terhadap buku cerita fiksi.
Di daerah pedesaan, angka ini bahkan lebih rendah, yaitu kurang dari 20%. Ketimpangan ini sangat memengaruhi perkembangan literasi anak-anak di wilayah-wilayah tersebut, yang jauh tertinggal dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di kota-kota besar.”
Fokus pada Kejelasan
Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar latar belakang Anda mudah dipahami. Hindari jargon atau istilah teknis yang tidak perlu, kecuali jika memang benar-benar relevan dengan topik yang dibahas.
Tutup dengan Tujuan Penulisan
Sebagai penutup, pastikan Anda menuliskan tujuan dari tulisan ini. Ini akan menjadi jembatan antara latar belakang dan bagian utama dari tulisan Anda.
Contoh Latar Belakang Berdasarkan Jenis Tulisan
Berikut adalah beberapa contoh kalimat latar belakang yang panjang dan lebih mendalam sesuai dengan jenis tulisannya.
Contoh Latar Belakang Penelitian Akademis
Dalam penelitian akademis, latar belakang harus menjelaskan masalah penelitian secara rinci, memberikan gambaran tentang kesenjangan dalam penelitian sebelumnya, dan menjelaskan mengapa topik tersebut layak untuk diteliti.
“Literasi di Indonesia telah menjadi salah satu topik perdebatan yang paling sering dibahas dalam dua dekade terakhir. Berdasarkan laporan UNESCO tahun 2020, tingkat literasi di Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara-negara Asia Tenggara.
Hal ini tidak terlepas dari distribusi sumber daya pendidikan yang tidak merata, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Anak-anak di wilayah tersebut sering kali tidak memiliki akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas, seperti buku cerita fiksi, yang seharusnya dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca dan menumbuhkan imajinasi mereka.
Sementara itu, anak-anak di perkotaan menikmati akses yang lebih mudah terhadap buku-buku berkualitas, baik melalui perpustakaan sekolah, toko buku, atau bahkan akses digital.
Ketimpangan ini mengakibatkan adanya kesenjangan yang semakin besar dalam hal keterampilan literasi antara anak-anak di perkotaan dan pedesaan.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana distribusi buku cerita fiksi dapat diperbaiki sehingga akses literasi dapat merata di seluruh Indonesia.”
Contoh Latar Belakang Proposal Bisnis
Dalam proposal bisnis, latar belakang biasanya berfokus pada masalah pasar yang dapat diatasi oleh produk atau layanan yang ditawarkan. Anda harus menjelaskan kondisi pasar saat ini dan bagaimana solusi Anda bisa mengisi celah tersebut.
“Industri penerbitan buku di Indonesia terus berkembang pesat, terutama di segmen buku cerita fiksi untuk anak-anak. Berdasarkan data dari penerbit buku, penjualan buku cerita fiksi meningkat sekitar 15% setiap tahunnya, terutama di kalangan keluarga kelas menengah.
Namun, meskipun permintaan terus meningkat, distribusi buku masih sangat terkonsentrasi di wilayah perkotaan, sedangkan daerah-daerah pedesaan sering kali tidak tersentuh.
Di sisi lain, banyak sekolah di pedesaan yang membutuhkan buku cerita fiksi berkualitas untuk meningkatkan literasi siswa mereka. Menyadari hal ini, MPN berencana untuk meluncurkan platform distribusi buku digital yang dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Dengan solusi ini, kami berharap dapat mengatasi masalah kesenjangan literasi di berbagai daerah serta membuka akses yang lebih luas terhadap buku-buku berkualitas.”
Contoh Latar Belakang Artikel Blog
Latar belakang dalam artikel blog bisa lebih fleksibel dan gaya bahasanya santai. Meski begitu, latar belakang tetap harus memberi konteks yang jelas dan menarik.
“Ketika berbicara tentang buku cerita fiksi untuk anak-anak, mungkin sebagian besar dari kita berpikir bahwa buku itu hanya untuk hiburan.
Padahal, buku cerita fiksi bisa menjadi alat yang sangat ampuh untuk mengajarkan nilai-nilai penting seperti empati, kejujuran, dan keberanian.
Tidak semua orang tua tahu bagaimana memilih buku yang tepat untuk anak-anak mereka, apalagi dengan begitu banyaknya pilihan di pasaran.
Dalam artikel ini, MPN akan memberikan rekomendasi buku cerita fiksi terbaik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.
Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana Anda bisa memilih buku yang sesuai dengan minat dan usia anak Anda.”
Dengan contoh-contoh di atas, Anda bisa melihat bagaimana penulisan latar belakang dapat disesuaikan dengan jenis tulisan yang berbeda. Setiap contoh menekankan pentingnya memberi konteks, menggunakan data pendukung, dan menyusun alur yang mudah diikuti.
Kesimpulan
Menulis latar belakang itu sebenarnya tidak sulit, apalagi jika dilakukan dengan pendekatan yang santai dan terstruktur. Yang terpenting adalah bagaimana memberikan konteks yang tepat, menarik minat pembaca, dan menjelaskan masalah yang diangkat dengan jelas. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis latar belakang yang efektif, apakah itu untuk penelitian, proposal bisnis, atau artikel blog.