Logo Tut Wuri Handayani adalah simbol dan semboyan dari dunia pendidikan yang dijalankan di Indonesia. Simbol dan semboyan ini dicetuskan oleh tokoh nasional yaitu Ki Hajar Dewantarara. Tokoh ini juga merupakan Bapak Pendidikan Indonesia dan pendiri sekolah Taman Siswa.
Bukan hanya sekedar menjadi logo dan simbol saja, Tut Wuri Handayani memiliki makna dan arti yang sangat dalam. Semboyan ini menjadi filosofi berjalannya dunia pendidikan di Indonesia. Melalui semboyan ini, diharapkan untuk tercipta semangat pendidikan yang tinggi pada masyarakat Indonesia.
Sebenarnya, semboyan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara bukan hanya Tut Wuri Handayani saja. Ada 3 semboyan yang dibuat oleh tokoh nasional ini agar menjadi filosofi dalam jalannya pendidikan. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai makna dari logo ini.
Daftar isi
ToggleSejarah Tercetusnya Logo Tut Wuri Handayani
Sebelum mengetahui, arti dan makna dari logo Tut Wuri Handayani. Tidak ada salahnya, untuk menengok sedikit sejarah dari semboyan ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sebenarnya Ki Hajar Dewantara tidak hanya membuat satu semboyan saja.
Ada 3 semboyan yang beliau ciptakan sebagai semangat pendidikan di sekolah yang beliau dirikan pada saat itu yaitu Taman Siswa. Ketiga semboyan tersebut adalah :
- Ing Ngarsa Sung Tuladha
- Ing Madya Mangun Karsa
- Tut Wuri Handayani
Tiga semboyan di atas memiliki arti sebagai berikut :
- Di Depan Menjadi Panutan
- Dii Tengah Memberi Semangat
- Di Belakang Memberikan Dorongan
Ketiga semboyan ini digunakan oleh pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Dalam dunia pendidikan Indonesia yang modern, semboyan ketiga yaitu logo Tut Wuri Handayani digunakan sebagai semboyan dunia pendidikan terutama di tingkat sekolah dasar.
Pada perkembangan penggunaan logo ini, akhirnya pada tahun 1977 ditetapkan logo dari semboyan satu ini. Logo ini menjadi simbol dunia pendidikan di Indonesia dan lambang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu.
Dipilihnya logo dan semboyan ini juga sebagai bentuk penghormatan pada tokoh Ki Hajar Dewantara. Karena jasa beliaulah yang menggerakkan dunia pendidikan yang ada di Indonesia pada masa tersebut. Menciptakan sistem pendidikan bagi rakyat nusantara.
Arti Tut Wuri Handayani
Setelah mengetahui sejarah singkat dari logo ini, berikutnya akan dibahas mengenai arti dari Tut Wuri Handayani sendiri. Seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya, Tut Wuri Handayani adalah semboyan ketiga dari 3 semboyan yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara.
Kata ‘Tut Wuri’ dalam kalimat tersebut dapat diartikan ‘Mengikuti dari belakang’ atau ‘pada bagian belakang’. Kemudian, ‘Handayani’ memiliki arti ‘semangat yang diberikan’ atau memberikan dorongan.
Secara keseluruhan arti dari kalimat ini adalah di belakang memberikan dorongan atau semangat. Sebenarnya, apakah arti kalimat ini dan juga maknanya pada dunia pendidikan khususnya di Indonesia?.
Semboyan ini menegaskan fungsi dari pendidikan khususnya guru dalam mengajarkan murid-muridnya. Seorang pengajar atau guru harus bisa menjadi dorongan bagi para muridnya agar bisa belajar dan semakin maju dalam kehidupannya.
Dorongan ini bisa berupa semangat, ilmu yang berguna, dan juga pendampingan dari guru. Dorongan ini diberikan dengan lembut dari guru pada murid-muridnya. Bukan secara paksaan atau cara yang kasar. Hal inilah yang membentuk pendidikan yang baik dari guru ke muridnya.
Hal ini sesuai dengan semboyan ini yang digunakan sebagai semboyan pada sekolah dan pendidikan dasar. Karena, pada murid-murid sekolah dasar membutuhkan banyak sekali dorongan dari para guru agar bisa memulai dunia pendidikannya.
Makna Tut Wuri Handayani
Setelah membahas mengenai arti dari logo Tut Wuri Handayani, berikutnya akan dibahas mengenai makna dari logo semboyan ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, logo dari Tut Wuri Handayani ini resmi dibuat pada tahun 1977.
Logo dari semboyan ini terdiri dari bidang segi lima, gardua belencong yang menyala dengan motif burung garuda dan juga buku yang terbuka. Logo ini memiliki paduan warna putih, biru, dan emas yang juga memiliki maknanya tersendiri.
Karena itu, berikut akan dibahas secara detail makna dari berbagai aspek dari logo semboyan Tut Wuri Handayani ini.
Makna dari Bentuk Logo Tut Wuri Handayani
Aspek pertama yang akan dibahas adalah makna dari bentuk logo ini. Ada beberapa bagian dari logo yang memiliki maknanya masing-masing. Berikut adalah penjelasannya yang lebih lengkap.
-
Bidang Berbentuk Segi Lima
Bentuk dari logo ini dibingkai dengan bidang segi lima yang umumnya berwarna biru. Ternyata, bentuk segi lima ini dipilih karena memwakili 5 sila pada dasar negara yaitu Pancasila. Hal ini menyimbolkan dunia pendidikan yang harus sesuai dengan kehidupan Pancasila.
-
Belancong Menyala Dengan Motif Burung Garuda
Belencong adalah lampu khusu yang biasa digunakan pada pertunjukan wayang kulit. Belencong hanya dinyalakan pada saat pertunjukan di mulai dan tempat pertunjukan menjadi sangat gelap. Berkat cahaya belencong maka pertunjukan menjadi lebih hidup.
Berikut dengan pendidikan di Indonesia, diharapkan menjadi cahaya bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Motif burung garudanya sendiri memiliki makna sifat yang kuat serta perkasa, dinamis, dan memiliki kemampuan untuk mengarungi dunia yang luas.
-
Buku yang Terbuka
Buku merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Buku yang terbuka bermakna kehidupan pendidikan yang selalu siap untuk belajar. Menerima ilmu baru dan memanfaatkannya untuk kehidupan lebih baik.
Makna dari Warna Tut Wuri Handayani
Logo Tut Wuri Handayani ini memiliki 3 kombinasi warna yaitu biru, kuning, dan juga putih. Warna-warna ini dipilih bukan secara sembarangan, namun ada makna tertentunya sebagai berikut :
-
Warna Biru Muda pada Bidang Segi Lima
Warna bidang segi lima pada logo tersebut adalah biru muda. Warna ini memiliki makna pengabdian yang tidak terputus dan tidak terbatas dari pengajar dan dunia pendidikan itu sendiri. Serta, pandangan hidup yang mendalam seperti warna lautan.
-
Warna Putih pada Motif Burung Garuda dan Buku yang Terbuka
Warna putih mendominasi aspek ikon dalam logo Tut Wuri Handayani ini. Warna putih memiliki arti suci dan bersih serta sifat yang tanpa pamrih. Hal ini memiliki makna bahwa pendidikan di Indonesia berdasarkan keluruhan dan pengabdian yang suci tanpa rasa pamrih.
-
Warna Kuning Keemasan pada Api Blencong
Warna kuning keemasan menjadi warna dari api blencong pada logo Tut Wuri Handayani. Bukan hanya sekedar menyesuaikan dengan warna api. Ternyata warna kuning keemasan ini dipilih karena maknanya.
Warna kuning keemasan memiliki warna keagungan dan keluruhan. Terutama, pengabdian para pengajar dan dunia pendidikan untuk mencerdaskan bangsa.
Itulah pembahasan lengkap mengenai Logo Tut Wuri Handayani yang menjadi simbol dunia pendidikan di Indonesia. Simbol ini bukan hanya sekedar gambar, namun memiliki arti dan makna yang dalam sebagai bagian semangat pendidikan di Indonesia.
Rekomendasi Buku Karakter Bangsa
Terdapat judul buku Seri Pendidikan 18 Karakter Bangsa yang sesuai dengan materi disesuaikan dengan amanat dari Presiden RI, seperti:
- Religius
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa Ingin Tahu
- Semangat Kebangsaan
- Cinta Tanah Air
- Menghargai Prestasi
- Bersahabat / Komunikatif
- Cinta Damai
- Gemar Membaca
- Peduli Lingkungan
- Peduli Sosial
- Tanggung Jawab